Mungkin sebagian dari kita sudah banyak mengetahui bahwa Laki-laki dan perempuan memiliki sudut pandang berbeda dalam beberapa hal. beruntung bagi mereka yang sudah mengerti yang memungkinkan terjadi kebijaksanaan saat berinteraksi.
Ada sebuah adage lama yg mengatakan: Klo kamu bertanya pada pria sekarang ini jam berapa, maka dia akan langsung melihat arlojinya; tapi bila kamu tanyakan perihal yg sama kepada wanita, dia akan langsung bercerita tentang arloji2 cantik yg dia lihat di plaza kemarin sore .
Anda mungkin pernah mendengar seorang wanita bertanya-tanya, “Aku ndak ngerti kenapa si cowok itu mundur teratur. Apa yg salah sih dg aku? Apa aku ini terlalu menuntut, atau malah kurang menuntut? Cowok emang mbingungin. ” Sementara itu, di hari yg sama si cowok juga bertanya-tanya,”Aku ndak paham ama cewek ini, aku mungkin udah berbuat salah, tapi apa ya. Cewek emang makhluk rumit deh.”
Nyatanya pria dan wanita memang berbeda, termasuk dalam hal cara mereka berkomunikasi. Hal ini amat penting untuk dimengerti karena komunikasi bukanlah sekedar menyampaikan pesan (dalam hal ini khususnya dg lawan jenis), namun juga terkait bagaimana kita memahami lawan bicara dan pesan2 yang dia berikan. Mari kita lihat saja bedanya
1.Apa yang Diobrolin Laki-laki dan Perempuan Udah Beda
Girls like people. Sewaktu kecil, cewek sukanya ngobrol tentang siapa lagi suka ama sapa, siapa lagi marahan ama sapa, dan semacamnya. Mereka bermain dalam kelompok2 kecil dan saling berbagi ‘rahasianya’ orang lain. Sbg teenager, mereka ngobrolin cowok, berat badan, pakaian dan teman2 mereka. Beranjak dewasa, cewek suka ngobrolin tentang diet, hubungan2 pribadi (diri sendiri dan sudah pasti orang lain), pernikahan, anak-anak, percintaan dan segala (urusan2 pribadi) yang terkait dg orang lain, baik yg dikenal maupun tidak.
Boys like things. Sementara itu, di waktu kecilnya, cowok suka bicara tentang things (barang2, perangkat & mainan) dan juga aktivitas: siapa melakukan apa, siapa yang bagus di perihal tertentu dan bagaimana cara kerja berbagai perlengkapan/apapun yg mereka anggap mainan. Sbg teenager, cowok mbicarain sports, game, barang2 mekanik dan kegunaan dari things. Beranjak dewasa, cowok mendiskusikan sports, kerjaan mereka, berita, apa2 yang mereka lakukan, teknologi, barang2 bermesin dan juga gadget. Bukannya cowok ndak pernah ngobrolin ttg people. Tentu saja pernah. Tapi biasanya itu masih dalam konteks olahraga, kepentingan karir, atau teknologi.
2. Alasan Laki-laki dan Perempuan Ngobrol Juga Beda
Awalannya dari struktur otak pria dan wanita yang ternyata berbeda. Otak pria tersekat-sekat secara tegas yg pengaruhnya pada kemampuan dalam mengelola informasi di kepala. Di akhir hari, pria berkemampuan untuk memilah dan menyimpan informasi dengan rapi di kepalanya, sedemikian rupa sehingga emosinya tidak merasa gerah.
Tapi otak wanita berbeda. Ketika wanita sedang ada kegalauan terutama, semua masalah yg dipunya, atau bahkan semua informasi yg mbikin gatel yg dia terima di hari itu terus saja berputar-putar di kepala. Wanita cenderung melakukan rewind atas informasi yg ada di kepala mereka selama berkali-kali. Satu-satunya cara untuk menghentikan itu adalah dengan mengungkapkannya, dengan cerita atau curhat ke orang lain. Mereka harus ngobrol ama orang lain sekedar untuk menguraikan masalah dan membuat dirinya lega. Ngobrol membantu wanita dalam mengklasifikasikan dan menata informasi di kepala.
Wife : You tell a man something, it goes in one ear and comes out of the other. Husband : You tell a woman something, it goes in both ears and comes out of the mouth.
Cowok seringkali tak mengerti hal ini. Banyak cowok berpikir bahwa mereka harus memberikan solusi atas apa2 yg diungkapkan oleh pasangan mereka. Ini malah membuat sang cowok merasa tertekan dan lupa untuk memberikan empati, karena dia bersibuk memikirkan tanggapan dan jawaban.
Lebih jauh lagi, berbeda dengan pria, wanita berkomunikasi untuk mengekspresikan diri, memberikan support kpd orang lain, dan secara umum; untuk membina hubungan. Sementara itu pria berkomunikasi lebih untuk bertukar informasi, memecahkan masalah, atau bahkan untuk menunjukkan dominansi.
3. Laki-laki dan Perempuan Ngobrol di Tempat yg Berbeda
Udah keliatan, dari apa yang diobrolin dan juga alasan untuk ngobrol, maka pria dan wanita juga memiliki preferensi terkait di mana mereka melakukan obrolan.
Kebanyakan lelaki lebih menyukai ngobrol di keramaian. Mereka ndak suka ngobrol di tempat2 sepi, apalagi klo sampai cuma berdua, apalagi klo sampe kemudian ketauan orang . Lha wong apa yang diobrolin cowok lho bukan perihal2 rahasia. Apa yg perlu dirahasiakan klo yg dibicarakan adl tentang gimana jalannya pertandingan bola kemarin malam atau cara penggunaan fitur dari gadget terbaru. Jikapun cowok bicara ttg hal2 yg sensitif, biasanya mereka pun masih ndak sungkan untuk bicarakan itu keras2 di depan umum.Sementara itu, perempuan berbicara untuk menjalin kedekatan hubungan dengan cara mengungkapkan perasaan secara bebas. Apalagi apa yg mereka bicarakan kebanyakan adalah perihal2 sensitif -yg harusnya adl- rahasia, baik milik sendiri maupun orang lain. Sehingga perempuan lebih menyukai tempat yang menyediakan privasi; seperti di rumah (atau kamar tepatnya), kafe, toilet hotel atau tempat lain yg di sana mereka bisa bebas cerita penuh ekspresi. Lho, bukankah perempuan suka jalan2 di mal, hanging out rame2 bersama teman? Betul, tapi mereka tidak menggunakan tempat2 itu untuk berbagi perasaan secara mendalam.
4. Ketika Laki-laki dan Perempuan Bertanya Serta Berikan Umpan Balik
Bagi perempuan; bertanya dimaksudkan untuk dua hal; menggali informasi (entah gosip atau yang lain) dan menjalin kedekatan hubungan. Kadang mereka ajukan pertanyaan yang sudah mereka ketahui jawabannya.
“Mas, gimana, aku cantik nggak?”, “Kangen ama aku, nggak?”
or rather, mereka ajukan pertanyaan yang mereka pikir pasangan mereka harusnya udah tau jawaban yg benar apa
Sementara itu, laki-laki biasanya lebih enggan bertanya. Ada yg merasa bahwa bertanya itu merupakan suatu bentuk kelemahan atau ketidakmampuan. Laki-laki biasanya memang lebih membenci (bila dirinya mengalami) kegagalan ketimbang perempuan. Terlebih ketika di hadapan perempuan, laki-laki biasanya lebih memilih mencoba sendiri sampai bisa ketimbang bertanya.
Tapi pria lebih berani blak2an ketika memberikan umpan balik, tidak seperti wanita yg begitu penuh pertimbangan dan menjaga perasaan. Sementara pria, secara ekstrim dibilang seperti ini:
Men answer to the question, not the person.
Terkait dengan umpan balik, wanita biasanya melakukan kritik pada diri sendiri. Self-appraisal nya lebih rendah ketimbang pria. Sementara pria lebih mudah untuk merasa puas dg performa mereka.
Ada sebuah adage lama yg mengatakan: Klo kamu bertanya pada pria sekarang ini jam berapa, maka dia akan langsung melihat arlojinya; tapi bila kamu tanyakan perihal yg sama kepada wanita, dia akan langsung bercerita tentang arloji2 cantik yg dia lihat di plaza kemarin sore .
Anda mungkin pernah mendengar seorang wanita bertanya-tanya, “Aku ndak ngerti kenapa si cowok itu mundur teratur. Apa yg salah sih dg aku? Apa aku ini terlalu menuntut, atau malah kurang menuntut? Cowok emang mbingungin. ” Sementara itu, di hari yg sama si cowok juga bertanya-tanya,”Aku ndak paham ama cewek ini, aku mungkin udah berbuat salah, tapi apa ya. Cewek emang makhluk rumit deh.”
Nyatanya pria dan wanita memang berbeda, termasuk dalam hal cara mereka berkomunikasi. Hal ini amat penting untuk dimengerti karena komunikasi bukanlah sekedar menyampaikan pesan (dalam hal ini khususnya dg lawan jenis), namun juga terkait bagaimana kita memahami lawan bicara dan pesan2 yang dia berikan. Mari kita lihat saja bedanya
1.Apa yang Diobrolin Laki-laki dan Perempuan Udah Beda
Girls like people. Sewaktu kecil, cewek sukanya ngobrol tentang siapa lagi suka ama sapa, siapa lagi marahan ama sapa, dan semacamnya. Mereka bermain dalam kelompok2 kecil dan saling berbagi ‘rahasianya’ orang lain. Sbg teenager, mereka ngobrolin cowok, berat badan, pakaian dan teman2 mereka. Beranjak dewasa, cewek suka ngobrolin tentang diet, hubungan2 pribadi (diri sendiri dan sudah pasti orang lain), pernikahan, anak-anak, percintaan dan segala (urusan2 pribadi) yang terkait dg orang lain, baik yg dikenal maupun tidak.
Boys like things. Sementara itu, di waktu kecilnya, cowok suka bicara tentang things (barang2, perangkat & mainan) dan juga aktivitas: siapa melakukan apa, siapa yang bagus di perihal tertentu dan bagaimana cara kerja berbagai perlengkapan/apapun yg mereka anggap mainan. Sbg teenager, cowok mbicarain sports, game, barang2 mekanik dan kegunaan dari things. Beranjak dewasa, cowok mendiskusikan sports, kerjaan mereka, berita, apa2 yang mereka lakukan, teknologi, barang2 bermesin dan juga gadget. Bukannya cowok ndak pernah ngobrolin ttg people. Tentu saja pernah. Tapi biasanya itu masih dalam konteks olahraga, kepentingan karir, atau teknologi.
2. Alasan Laki-laki dan Perempuan Ngobrol Juga Beda
Awalannya dari struktur otak pria dan wanita yang ternyata berbeda. Otak pria tersekat-sekat secara tegas yg pengaruhnya pada kemampuan dalam mengelola informasi di kepala. Di akhir hari, pria berkemampuan untuk memilah dan menyimpan informasi dengan rapi di kepalanya, sedemikian rupa sehingga emosinya tidak merasa gerah.
Tapi otak wanita berbeda. Ketika wanita sedang ada kegalauan terutama, semua masalah yg dipunya, atau bahkan semua informasi yg mbikin gatel yg dia terima di hari itu terus saja berputar-putar di kepala. Wanita cenderung melakukan rewind atas informasi yg ada di kepala mereka selama berkali-kali. Satu-satunya cara untuk menghentikan itu adalah dengan mengungkapkannya, dengan cerita atau curhat ke orang lain. Mereka harus ngobrol ama orang lain sekedar untuk menguraikan masalah dan membuat dirinya lega. Ngobrol membantu wanita dalam mengklasifikasikan dan menata informasi di kepala.
Wife : You tell a man something, it goes in one ear and comes out of the other. Husband : You tell a woman something, it goes in both ears and comes out of the mouth.
Cowok seringkali tak mengerti hal ini. Banyak cowok berpikir bahwa mereka harus memberikan solusi atas apa2 yg diungkapkan oleh pasangan mereka. Ini malah membuat sang cowok merasa tertekan dan lupa untuk memberikan empati, karena dia bersibuk memikirkan tanggapan dan jawaban.
Lebih jauh lagi, berbeda dengan pria, wanita berkomunikasi untuk mengekspresikan diri, memberikan support kpd orang lain, dan secara umum; untuk membina hubungan. Sementara itu pria berkomunikasi lebih untuk bertukar informasi, memecahkan masalah, atau bahkan untuk menunjukkan dominansi.
3. Laki-laki dan Perempuan Ngobrol di Tempat yg Berbeda
Udah keliatan, dari apa yang diobrolin dan juga alasan untuk ngobrol, maka pria dan wanita juga memiliki preferensi terkait di mana mereka melakukan obrolan.
Kebanyakan lelaki lebih menyukai ngobrol di keramaian. Mereka ndak suka ngobrol di tempat2 sepi, apalagi klo sampai cuma berdua, apalagi klo sampe kemudian ketauan orang . Lha wong apa yang diobrolin cowok lho bukan perihal2 rahasia. Apa yg perlu dirahasiakan klo yg dibicarakan adl tentang gimana jalannya pertandingan bola kemarin malam atau cara penggunaan fitur dari gadget terbaru. Jikapun cowok bicara ttg hal2 yg sensitif, biasanya mereka pun masih ndak sungkan untuk bicarakan itu keras2 di depan umum.Sementara itu, perempuan berbicara untuk menjalin kedekatan hubungan dengan cara mengungkapkan perasaan secara bebas. Apalagi apa yg mereka bicarakan kebanyakan adalah perihal2 sensitif -yg harusnya adl- rahasia, baik milik sendiri maupun orang lain. Sehingga perempuan lebih menyukai tempat yang menyediakan privasi; seperti di rumah (atau kamar tepatnya), kafe, toilet hotel atau tempat lain yg di sana mereka bisa bebas cerita penuh ekspresi. Lho, bukankah perempuan suka jalan2 di mal, hanging out rame2 bersama teman? Betul, tapi mereka tidak menggunakan tempat2 itu untuk berbagi perasaan secara mendalam.
4. Ketika Laki-laki dan Perempuan Bertanya Serta Berikan Umpan Balik
Bagi perempuan; bertanya dimaksudkan untuk dua hal; menggali informasi (entah gosip atau yang lain) dan menjalin kedekatan hubungan. Kadang mereka ajukan pertanyaan yang sudah mereka ketahui jawabannya.
“Mas, gimana, aku cantik nggak?”, “Kangen ama aku, nggak?”
or rather, mereka ajukan pertanyaan yang mereka pikir pasangan mereka harusnya udah tau jawaban yg benar apa
Sementara itu, laki-laki biasanya lebih enggan bertanya. Ada yg merasa bahwa bertanya itu merupakan suatu bentuk kelemahan atau ketidakmampuan. Laki-laki biasanya memang lebih membenci (bila dirinya mengalami) kegagalan ketimbang perempuan. Terlebih ketika di hadapan perempuan, laki-laki biasanya lebih memilih mencoba sendiri sampai bisa ketimbang bertanya.
Tapi pria lebih berani blak2an ketika memberikan umpan balik, tidak seperti wanita yg begitu penuh pertimbangan dan menjaga perasaan. Sementara pria, secara ekstrim dibilang seperti ini:
Men answer to the question, not the person.
Terkait dengan umpan balik, wanita biasanya melakukan kritik pada diri sendiri. Self-appraisal nya lebih rendah ketimbang pria. Sementara pria lebih mudah untuk merasa puas dg performa mereka.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas Kunjungan dan Komennya