Babak peyisihan hampir selesai, dan babak knock-out segera berlangsung. Vuvuzela dikhawatirkan akan mengganggu konsentrasi pemain bila sampai terjadi adu penalti. Tapi panitia lokal yakin para peniup Vuvuzela akan menghormati tensi tinggi pertandingan nanti.
Piala Dunia kali ini diramaikan dengan riuh - rendah suara Vuvuzela sepanjang laga. Dengan pertandingan akan memasuki babak 16 besar, suaranya yang bising dirisaukan bisa mengganggu konsentrasi pemain saat terjadi adu penalti.
Akan tetapi, dari pengamatan pada babak penyisihan sejauh ini, panitia percaya bahwa para suporter telah berhasil memilah-milah waktu harus meniup Vuvuzela dan kapan harus diam.
Suporter di stadion tetap menerima imbauan saat diminta tetap diam dan mereka menghormati pertandingan di lapangan.
Dan Suporter sudah mulai memainkan Vuvuzela dengan irama. Mereka mengerti kapan harus diam dan dimengharapkan mereka bisa melakukan hal yang sama setelah babak penyisihan grup.
Vuvuzela sendiri telah menimbulkan kontroversi dengan kebisingan suara yang dikritik pemain, pelatih, staf dan bahkan penonton. Suara Vuvuzela memang dahsyat karena mencapai 127 desibel, melebihi mesin pemotong rumput (90 desibel), melebihi suara gergaji (100 desibel),bahkan peluit dari wasit (121,8 desibel) di lapangan.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima Kasih atas Kunjungan dan Komennya