Melihat sesuatu dari perspektif berbeda, terkadang menjadi solusi kebuntuan.

Sabtu, 24 April 2010

Pementasan Sekolah

3 Sekolah Pentas Drama Bahasa Inggris
Sabtu, 24 April 2010

Salah satu adegan dalam drama berbahasa Inggris "Oliver Twist" yang dipentaskan siswa-siswa SMA Kanisius Jakarta bersama SMA Sang Timur, dan SMK Santa Theresia di TIM, Jumat (23/4/2010) malam.

SMA Kolose Kanisius bersama SMA Sang Timur dan SMK Santa Theresia, Jumat (23/4/2010) malam di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, mementaskan drama musikal berbahasa Inggris berjudul Oliver Twist, yang diambil dari novel karya Charles Dicken's.

Drama sepanjang sekitar dua jam ini mampu memukau ratusan penonton yang memadati auditorium gedung tersebut. Rencananya, drama ini diputar hingga malam ini.

Pementasan drama yang melibatkan 100-an pemain dan kru ini merupakan bagian dari acara Canisius Art Blast IV. Selain drama musikal, sekolah tersebut juga menggelar pameran fotografi dan lukisan karya siswa Kanisius.

Ketua Panitia Canisius Art Blast 2010 Tri Anung Nova Dewa mengatakan, secara gagasan dan ide, pementasan ini telah dipersiapkan sejak bulan November 2009. "Audisinya dilakukan mulai Januari 2010. Melalui Canisius Art Blast, kami ingin mengakomodir minat dan bakat seni siswa," ujar Anung.

Terkait pemilihan tema drama, Anung mengatakan, Oliver cukup populer dan banyak dikenal orang. Semangat Canisian, begitu siswa Canisius disebut, banyak tertuang pada drama arahan sutradara Joned Suryatmoko dan koreografer Alicia Kasih itu.

Drama dibuka dengan scene Oliver meminta jatah makanan lebih kepada Mr Buncle. Kemudian, Buncle menjualnya ke orang lain bernama Mr Soweberry. Adegan ini disusul dengan iringan musik, berturut-turut, "Food Glorious Food", "Olliverm Boy For Sale", "Where is Love", hingga "Oom Pah Pah" dan "End of Film".

Para pemain pun dilengkapi dengan kostum yang sesuai pada era Oliver hidup. Begitu juga desain panggung, gaya hidup, dan bahasa yang tak luput menjadi perhatian panitia. Selanjutnya, adegan demi adegan dilalui dengan baik hingga Oliver akhirnya diadopsi oleh Mr Brownload. Pergantian antar-scene juga didukung oleh kru yang cukup tanggap dan mampu bekerja secara singkat.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Terima Kasih atas Kunjungan dan Komennya

BTemplates.com

Page View

Site info


Check Google Page Rank

free counters

Followers

Blog Archive