Inilah potret sepakbola indonesia. Otoritas tertinggi pertandingan PSSI sepertinya tidak dihargai oleh Kapolda Jateng. Interferensi yang dilakukan oleh Kapolda nampaknya sangat kurang tepat karena bukan kewenangan Kapolda untuk menyuruh mengganti wasit. Kapolda menyuruh agar wasit diganti, karena wasit tidak adil. Bagaimana beliau bisa menentukan wasit adil atau tidak, ini adalah kewenangan dari PSSI atau perangkat dan pengawas pertandingan. Ini adalah peraturan yang mutlak bahwa kewenangan pertandingan adalah milik dari pengawas pertandingan dan tidak boleh diinterferensi oleh pihak-pihak lain yang tidak berkewenangan.
Pertandingan sebenarnya berjalan normal dan dinilai cukup adil karena kedua kesebelasan bisa menerima keputusan wasit. Dan kedua pelatih yaitu Arema dan Sriwijaya juga tidak keberatan akan keputusan wasit di babak pertama. Ini merupakan pelajaran bagi sepak bola Indonesia bagaimana menegakkan peraturan dengan benar.
Setelah menunggu cukup lama akhirnya pertandingan pun bisa kembali diteruskan setelah adanya kesepakatan untuk meneruskan pertandingan dengan fair.
Insiden yang menimbulkan perdebatan sehingga pertandingan berhenti cukup lama.
Kedua pelatih tidak mempersoalkan keputusan wasit tersebut.
corak keadilan and kejujuran di negara kita udah dikesampingkan sob, begitupun dalam kiprah olahraga...sulit...segalanya yang bermain uang, bertindak sewenang-wenang bagi mereka yang punya kekuasaan....huft
BalasHapusudah gak heran mas kalo indonesia
BalasHapusnyari perhatian toooowww..
BalasHapusbyar pamornya naik aj....,
salam kenal sob!! terima kasih kunjungannya tadi, maaf saya telat, gara2 koneksi dimakan rayap.. heheeheh!!