Melihat sesuatu dari perspektif berbeda, terkadang menjadi solusi kebuntuan.

Sabtu, 30 Oktober 2010

Akibat, dampak meletusnya Gunung Merapi

Malam selasa lalu benar-benar menjadi malam kelam bagi Indonesia, terlebih bagi warga di sekitar kawasan merapi. Desa di sekitar merapi di sapu oleh wedus gembel/abu vulkanik dengan kecepatan 200km/jam dengan suhu yang panas. Desa kali adem yang berada di bawah kaki gunung merapi menjadi luluh lantak. Banyak korban berjatuhan mulai dari warga sekitar, sampai hewan - hewan ternak warga. Kondisi desa pasca kejadian itu pun sangat bau sulfur yang menyengat.

Selain itu banyak warga yang harus mengungsi ke daerah yang aman. Karena jarak aman paling tidak sekitar 15 km dari merapi. Sedang jarak bahaya merapi adalah sekitar 10 km.Sampai sekarang pun kondisi merapi masih Awas. Akibatnya banyak warga yang mengungsi. Total pengungsi adalah 12 ribu lebih. Desa yang menjadi pusat pengungsian adalah Hargobinangun, Sleman, DIY. 

Walaupun dalam keadaan tanggap darurat, tetapi pemberian makanan kepada para pengungsi masih memperhatikan kualitas dan gizi makanan. Pengungsipun diberi makanan 3 kali sehari agar mereka merasa betah dan nyaman selama di pengungsian. Makanan yang disajikan diantaranya telor, oseng buncis dll. Di samping itu disediakan juga susu instan untuk balita. Dan disediakan juga air hangat untuk mandi.
Dalam seharinya di Hargobinangun bisa menghabiskan 15 kwintal beras.

Bencana merapi ini sendiri lebih besar dari tahun 2006. Dulu hanya berlangsung 7 menit dan abu vulkanik hanya mencapai jarak 5 km. Sedang sekarang ini bisa sampai 7 jam dan lebih dari 5 km jarak hembusannya.

Namun ada juga yang masih melakukan aktifitasnya. Yaitu menambang pasir di kali gendol. Mereka tetap bekerja mencari nafkah demi menghidupi keluarga. Mereka hanya berjarak 12 km dari merapi. Hasil susah payah mereka yang harus mengumpulkan 1 truk pasir dalam seharinya, tidak sebanding dengan upah yang hanya 120 ribu itupun dibagi 4 orang keluarga yang ikut menambang juga.

Dibalik semua itu ada sebuah cerita yang mengharukan. Seorang bayi lahir setelah peristiwa ini. Bayi itu lahir saat sang ibu dalam perjalanan ke pengungsian. Bayi tersebut lahir di mobil. Bayi itu oleh orang tuanya diberi nama Abu. peristiwa ini menjadi cobaan bagi Indonesia. Semoga Indonesia bisa melewati semua ini.
Share:

2 komentar:

  1. Added please do the same, here is my link http://www.englishtips-self-taught.blogspot.com the title is Tour guide, please add me as weelhave a look at on my favorite blogs and webs I'm following you on google too.

    BalasHapus
  2. saya turut berduka cita atas musibah ini,, begitu banyak musibah yg terjadi di Indonesia

    BalasHapus

Terima Kasih atas Kunjungan dan Komennya

BTemplates.com

Page View

Site info


Check Google Page Rank

free counters

Followers

Blog Archive